Tuesday, February 14, 2006

All Sorts of Topics Part 11


Tulisan ini hanya sebuah "ngalor-ngidul" dan lanjutan dari tulisan-tulisan sebelumnya, hal-hal yang terjadi diseputar kehidupan kita. Tapi menurut aku sangat menggelitik dan tidak ada maksud untuk bersikap sok pintar...


Rencana penerbitan Playboy magazine edisi Indonesia.

Akhirnya... Hahaha, jangan langsung mengambil kesimpulan kalau aku sangat setuju. Aku mengatakan "akhirnya" karena kenapa baru sekarang terpikirkan untuk menerbitkan majalah tersebut di Indonesia. Kalau pendapat aku pribadi, penerbitan majalah tersebut antara setuju dan tidak setuju. Setuju karena pernah baca majalah tersebut dan ternyata... menarik sekali. Tidak setuju karena tindakan pemerkosaan yang sering terjadi di Indonesia selalu menjadikan hal-hal yang berbau pornografi sebagai alasan dan landasan perbuatan. Terdengar tidak berakal memang. Tapi itulah cara berpikir kebanyakan masyarakat kita.

Dengan penerbitan majalah itu juga, sebagian masyarakat berkata bahwa sangat berbeda dengan pandangan-pandangan bangsa Indonesia baik itu secara agama maupun budaya, yang mana "tameng" yang biasa dipakai adalah Budaya Ketimuran. Dan juga muncul beberapa statement kalau nantinya bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri, Indonesia sudah tidak berbudaya, moralitas bangsa kita sudah tidak ada dan lain sebagainya. Playboy against religions? Agama adalah urusan pribadi masing-masing individu, izinkanlah mereka untuk menjalankan iman mereka secara bebas, karena kita tidak bisa memaksakan orang untuk bersikap alim sebagaimana mestinya. Budaya timur dan bangsa timur? Indonesia saat ini sangat kesepian. Thailand, Filipina dan Malaysia juga termasuk bangsa timur, tetapi prostitusi bisa berjalan dengan aman dan legal. Jati diri yang bagaimana? Apakah di Indonesia dilarang adanya sex? Budaya yang bagaimana? Apakah budaya yang dianut di Indonesia melarang sex? Jadi kenapa ada istilah "banyak anak banyak rejeki"? Bukankah istilah itu secara tidak langsung menganjurkan kita untuk melakukan sex as long as you can? Moral yang bagaimana? Dalam kamus berbahasa apapun, moral tidak bertentangan dengan sex. Terkecuali kita melakukan adegan sex dengan cara paksa atau melakukannya di depan umum. Masih ada "moral" lain yang perlu dibenahi.

Kalau aku boleh mengambil kesimpulan. Kaum yang setuju dengan adanya Playboy magazine edisi Indonesia adalah kaum minoritas. Dan kaum mayoritas yang sangat tidak setuju. Jadi bisa dibilang, kita memang selalu tidak mendengarkan suara-suara minor. Dan dengan bangganya kita akan menggunakan kalimat sakti untuk membungkam suara minor... Kita Negara Pancasila dan keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah dimana kesepakatan dicapai dari hasil suara terbanyak.

Kenapa lagu (berbahasa) Indonesia sangat susah untuk Go International...?

Bagaimana mau Go International kalau struktur bahasanya saja belum jelas. Penggunan kata "dia" dan "kau" atau "kamu" dalam bait lagu. Bait pertama atau kedua menggunakan kata "dia", kemudian bait berikutnya menggunakan kata "kau" atau "kamu". Lagunya ditujukan kepada siapa...? Apakah lagu tersebut bermaksud berbicara kepada seseorang teman atau kepada subject-nya secara langsung...?

Contoh lagu 1 (lagu ini termasuk lagu favorit aku).
Kini ku mengungkapkan
Siapakah dirimu
Yang mengaku kekasih itu
Aku tak bisa memaafkanmu

Ketika malam itu
Kurela kau berada
Dengan siapa kau melewatinya
Aku tak bisa memaafkanmu

Reff:
Aku lelaki tak mungkin
Menerimamu bila
Ternyata kau mendua
Membuatku terluka
Tinggalkan saja diriku
Yang tak mungkin menunggu
Jangan pernah memilih
Aku bukan pilihan

Selalu terungkap tanya
Benarkah kini dia
Wanita yang kukenal hatinya
Aku tak bisa memaafkanmu

Tak perlu kau memilihku
Aku lelaki bukan tuk dipilih

Pada bait 1,2,3 (reff) dan 5, lagu itu jelas ditujukan kepada object-nya, tapi coba dengar atau baca pada bait 4...! Statement atau pertanyaan itu ditujukan kepada siapa...?

Contoh lagu 2.
Aku punya teman, teman sepermainan
Dimana ada dia, selalu ada aku
Dia anak manis, juga baik hati
Dia selalu ada waktu untuk membantuku
Namun aku bingung, ketika dia bilang cinta
Dan dia juga katakan tuk ingin jadi kekasihku

Reff:
Cukuplah saja berteman denganmu
Janganlah kau meminta lebih
Ku tak mungkin mencintaimu
Kita berteman saja, teman tapi mesra

Aku memang suka pada dirimu
Namun aku ada yang punya
Lebih baik kita berteman
Kita berteman saja, teman tapi mesra

Aku punya teman, teman sepermainan
Dimana ada dia, selalu ada aku
Namun aku bingung, ketika dia bilang cinta
Dan dia juga katakan tuk ingin jadi kekasihku

Pada bait 1 dan 4, terdengar seperti membicarakan seseorang kepada public, terus pada bait 2 (reff) dan 3 jelas ditujukan kepada subject-nya secara langsung.
Itulah perbedaan yang kurang diperhatikan dalam bait lagu berbahasa Indonesia. Sangat berbeda dengan lagu berbahasa Inggris. Kalau pada bait pertama menggunakan "she" or "he" or "they". Pasti bait berikutnya juga menggunakan kata "she" or "he" or "they".

Bila ada pertanyaan, seberapa besar persentasi rasa cinta Anda kepada pacar?

Jawaban klise... 50%-50%. 50% orang tua dan 50% lagi buat pacar. Bagaimana kalau orang tua masih lengkap...? Berarti persentasi kepada pacar lebih besar. Ayah 25%, ibu 25% dan pacar 50%. Tanpa disadari, kita lebih cinta kepada pacar daripada orang tua. Jadi tidak mengherankan kalau kita selalu membangkang kepada orang tua soal pacaran.

Soal kepercayaan kepada orang lain.

Kita selalu mendengar pepatah "Don't trust nobody", "Don't trust anyone", "Trust no one", etc.
Dapatkah orang yang menganut quotes diatas untuk dipercaya? Menurut aku... No, NEGATIVE. Bagaimana kita bisa percaya kepada orang yang tidak percaya akan orang lain? Sesuatu hal yang nonsense.
A person who trusts no one can't be trusted.

Bagaimana menurut Anda, bila ada seseorang yang tidak capable menurut Anda dan dia memberikan nasihat...?

Saran aku, terima dan dengarlah...! Karena dalam hal nasihat dan saran... "Dengarlah apa isi perkataan dan kalimatnya, jangan melihat orangnya". Bagaimana orang yang tidak pernah mengalami sesuatu hal, memberitahu kepada orang lain mengenai hal yang belum pernah tersentuh...? Sangat kurang logis.

Contoh kasus.
Seseorang yang sering atau pernah minum alcohol atau menggunakan drugs. Dan dia menasehati Anda untuk jangan pernah menyentuhnya. Terimalah saran itu, karena dia tahu benar dampak negative dari barang-barang tersebut dan tahu benar bahwa untuk menghilangkan kebiasaan it's not that easy seperti membalikan telapak tangan. Don't ever say "Wah, dia aja sering minum alcohol, malah bilangin gw untuk ga minum".

Mengapa TV serials Amerika lebih menarik daripada sinetron?

Karena TV Serials Amerika lebih lekat dengan kehidupan sehari-hari mereka, beda dengan sinetron yang penuh dengan dunia hayalan dan buaian. Tapi... mungkin juga sebagian besar masyarakat Indonesia lebih cocok dengan dunia halusinasi. Contohnya saja, telenovela selalu booming.

Compare yang sangat tidak beralasan.

Kita sering mendengar masyarakat membandingkan Indonesia dan USA. Menurut aku ini tidak manusiawi, sangat-sangat keji dan tidak berperikemanusiaan. Apakah pantas Indonesia dibandingkan dengan USA...? Dalam soal langkah, USA lebih maju 1000 langkah didepan Indonesia. Kalau misalnya 10 tahun kedepan, Indonesia bisa mencapai langkah USA yang sekarang, coba bayangkan berapa langkah USA saat itu...? 1000 x 10 = 10,000 langkah. Cara berpikir mereka saja sangat berbeda dengan kita masyarakat Indonesia. Alangkah lebih arif dan bijak kalau kita membandingkan Indonesia dengan Singapore atau Malaysia. Kedua negara tersebut bisa dibilang seumur dengan Indonesia, tapi hampir dalam segala hal, mereka lebih maju.

Indonesia... Westernisasi atau Modernisasi...?

Menurut aku westernisasi, soalnya apa yang dilakukan oleh dunia barat, pasti ditiru. Kita tidak membuat sesuatu hal yang baru atau belum bisa membuat sesuatu trade mark yang akan ditiru oleh negara lain. Indonesia saat ini belum bisa menjadi negara trend setter.

Di Indonesia biaya internet bisa dikatakan masih sangat mahal.

Apabila internet murah, kemungkinan besar kita tidak akan menjumpai orang lalu-lalang di jalan, karena semua akan ber-internet ria di dalam rumah masing-masing.

Menurut Anda, apakah wartawan Indonesia sudah bersikap profesional...?

Menurut aku belum. Soalnya apabila ada artis yang mengatakan "No comment", mereka para wartawan langsung bersikap tidak friendly dan protes mengatasnamakan PWI. Masih ingat dengan sikap Miss No Comment Desy Ratnasari...? Coba bayangkan apabila wartawan Indonesia mencari berita mengenai seputar artis luar negeri secara langsung...? Kemungkinan besar mereka akan didamprat dan para wartawan Indonesia akan cemberut dengan wajah yang berlipat-lipat. Wartawan adalah sebuah pekerjaan incredible. Itulah mengapa hanya orang pilihan yang bisa melakukannya. Mencari sebuah berita seputar celebs dengan konsekuensi akan dipukul atau dicacimaki oleh celeb yang bersangkutan. Contohnya wartawan atau paparazzi yang pernah dipukuli oleh George Clooney.

Rhoma Irama selalu protes dengan goyangan hot dan sangat menggebu-gebu soal UUD Pornografi dan Pornoaksi.

Apa karena dia sadar tidak ada bakat untuk bergoyang. Kalaupun dia memaksa untuk bergoyang hot diatas panggung, sudah pasti botol, sendal atau sepatu melayang ke atas panggung.

Kenapa Sarah Azhari yang bertubuh bahenol menjadi artis...?

Karena kalau dia tidak bertubuh bahenol dan menjadi artis, kemungkinan besar namanya akan berganti menjadi Salah Arahan.

These days... anak muda lebih sering menggunakan pepatah berbahasa Inggris, mengapa demikian...?

Kemungkinan besar, pepatah berbahasa Indonesia sudah tidak cocok dengan kehidupan zaman sekarang.
Contoh:
Sekali Dayung, 2 atau 3 Pulau Terlampaui.
Anak muda zaman sekarang sudah malas mendayung, tapi mau langsung melampaui 5 pulau sekaligus. Hal ini disebut instant.

Habis Gelap, Terbitlah Terang.
PLN sudah masuk sampai ke pelosok daerah. Buat apa susah-susah menunggu matahari terbit untuk penerangan...?

Tidak Ada Rotan, Akarpun Jadi.
Anak muda mana yang sanggup hidup di hutan dalam waktu yang lama...?

Biar Lambat Asal Selamat.
Anak muda yang menganut pepatah ini pasti dijuluki "lemot" atau "lelet". Cepat dan Tepat lebih cocok untuk zaman sekarang.

Seperti Duri Dalam Daging.
Kalau makan steak, jangankan ada duri, dagingnya agak keras saja pasti sudah protes dan marah-marah.

Wajahmu Bagaikan Rembulan.
Maksudnya jerawatan ya...? Anak muda zaman sekarang, tumbuh satu jerawatpun pasti langsung panik dan pergi ke salon buat facial.

Raihlah Cita-Citamu Setinggi Langit.
Anak muda zaman sekarang sudah tahu bahwa langit tidak berujung. Kuliah terus-menerus juga membosankan, menghabiskan uang dan tidak ada lagi waktu buat clubbing atau kongkow bersama teman di cafe atau mall.

Cintailah aku apa adanya...

Yah, aku mencintai mobilmu, apapun warnanya
Yah, aku mencintai depositomu, berapapun bunganya
Yah, aku mencintai rumahmu, berapapun kamarnya
Yah, aku mencintai hobby-mu, liburan kemanapun aku akan ikut
Yah, aku mencintai makanan kesukaanmu, restoran Perancis boleh juga tuh...

To be continued...

Like I said before, aku tidak bermaksud untuk sok pintar dan tulisan diatas hanya lelucon belaka dan tidak ingin menyinggung perasaan. Ini hanya sebuah wild side dari pikiran aku sendiri dan tidak ada maksud untuk mencari sebuah sensasi, karena sensasi adalah salah satu perbuatan negative.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home