Let's F.U.C.K (Friendship U Can Keep)
Seorang temen curhat ama aku and cerita soal temen yang dia benci banget. Tapi aku tau, temen yang dia benci itu orangnya cukup baik. Trus aku nanya emang ada apa ampe dia dongkol. Setelah acara blah-blah-blah kelar. Ooo... itu toh masalahnya. Lalu aku nanya apa dia yakin ga mo berteman lagi? aku mikir beberapa saat and biar ga panjang lebar, aku cuman ngasih saran buat nulis 10 daftar keburukan dalam 5 menit dan 3 daftar kebaikan teman dalam waktu 30 menit. Ajaib tapi ga aneh, keburukan terjawab 6 dan kebaikan hanya 1. aku cuman cekikikan dan teman aku heran nanya aku koq ketawa, aku cuman jawab "Lah lo mikir sendiri, hanya karena ini lo benci ama dia? Jangan cari temen lagi deh, karena lo ga bakalan dapet semua yang lo mau sesuai keinginan".
Tidak bisa dipungkiri dalam hal menilai keburukan seseorang sangat mudah, tapi menilai 1 kebaikan saja membutuhkan waktu lama bahkan kadang tahunan. Malahan, setelah kematian atau kepergian seseorang, kebaikan-kebaikan yang tidak pernah disadari baru muncul dipermukaan. Sebuah keterlambatan yang sangat. Penyesalan? Hanya itu yang bisa dilakukan. Tapi itu hal manusiawi dan sudah menjadi sebuah paradigma dalam kehidupan bersosialisasi. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan bijak.
Apakah sepadan kebaikan dan pengorbanan yang cukup besar dari seorang teman jadi tidak berarti sama sekali hanya karena beberapa kesalahan kecil tak berarti. Sungguh tidak fair memang! Tetapi ada keterkecualian, kalau yang diperbuat adalah kesalahan fatal dan tidak bisa ditolerir. Sudah, akhiri saja hubungan pertemanan. Tetapi (lagi), coba pikirkan kembali, apakah tidak bisa tertutupi oleh kemungkinan kebaikan yang lain? Sekali lagi, aku tidak punya jawaban.
Makasih banget buat temen aku yang satu ini for sharing this. Buat Indra, Kim, Pung, Chan yang baik banget waktu masa sekolah dulu. Suka nitip and bawain aku makan siang ke kelas karena aku males ngantri di kantin, sering ngingetin kalo ada PR, beliin novel John Grisham and Shidney Sheldon kalo ada new release, buatin surat sakit kalo aku bolos, ngurusin pernak-pernik peralatan ekskul, nganterin kemanapun aku mau. Duh, aku orangnya males banget ya? Maaf yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya karena ga sempet ngucapin terima kasih karena aku keburu liburan dan sekarang aku nyesal banget soale ga tau kalian sekarang ada dimana setelah acara perpisahan sekolah. Buat Yudi, nah ini dia neh anak temen curhat soal bokin and kadang saling nganterin kerumah pacar (sering dapet cewek yang bokapnya galak n' nyokap matre), hehehehe... Buat Rully, sorry banget ajakan kamu buat dugem bareng ga pernah kesampaian. Buat Dianing, sorry banget aku dah buat kamu berantem ama cowok kamu karena lebih merhatiin manjanya aku. Aduh... Sadar deh aku ga berguna banget jadi temen. Tulisannya banyak kata "banget" karena aku emang "KEBANGETAN".
I also miss other friends who moved to Nevada, USA. I haven't heard anything about them all for like 4-5 years. No phone call, text, or e-mail anymore. They're 8 years older than I am. But, as far as I remember, they have told me that they wanted to get dead when they reach their 40's. I was agreed and would do the same. Now... I'm so not sure and don't think so. I sure hope they're alright. Don't you get the point? Why I couldn't be nice when they were around me? All I can do is hoping and feeling sorry, even though they never did any shit to me. Rest in Peace!