Friday, February 24, 2006

In The Mirror... Confusion

Die Geschopfe Des Prometheus

Intro:
Jiwa muda yang terus membangkang
Walau tak ada nafsu yang menggoda


Suicide, to be or not to be

Hidup dan mati adalah pilihan
Pilihan yang sulit untuk dipilih
Hidup bukan berarti tangguh
Mati bukan berarti lemah

Andaikan Tuhan tidak melarang bunuh diri
Seandainya bukan sebuah dosa besar
Maka hidup dan mati bukanlah pilihan
Tapi sebuah jalan tanpa terpilih

Kesedihan yang terpancar di wajah
Bukan berarti datang dari hati

Pendosa berhati malaikat
Berfikir secara nalar dan logika
Yang menunjukan jalan mulus
Jalan mulus menuju surga

Malaikat berhati pendosa
Berfikir secara hati dan nurani
Yang menunjukan jalan sulit
Jalan sulit menuju neraka

Keinginan dan takdir tak pernah beriringan
Dua jalan yang terus terpisahkan

Waktu terus berlanjut dan berputar
Kesombongan yang membanggakan
Mengapa waktu tak bisa kembali
Sebuah pertanyaan pecundang

Pertanyaan yang mengisi hidup dan jiwa
Bagaikan bintang di langit
Untuk yang terkasih
Bunga mawar di bulan Mei... Ophelia


###################################

Life Still Goes On

Keheningan...

Suatu keadaan dimana segalanya senyap
Sunyi tanpa suara apapun
Meskipun disekeliling hingar bingar

Keheningan hanya suatu kamuflase
Dimana keadaan dalam kondisi penolakan
Penolakan akan suasana yang sebenarnya

Kebingaran bukanlah kehidupan
Kegelapan bukanlah kematian
Dua situasi yang saling terkait

Menyentuh kehidupan
Bagai mengabaikan kebingaran
Kebingaran akan kematian

Menyentuh kematian
Bagai mengabaikan kegelapan
Kegelapan akan kehidupan

Siapkah kita menyentuh kehidupan
Siapkah kita menyentuh kematian
Terjawab tanpa sebuah jawaban

Kehidupan dan kematian
Dua alam yang berbeda sentuhan
Sentuhan... Bright is too dark and quiet


*****************************************

I'm not looking for someone special who quite understands what my heart says. Let it be as a mystery for me, myself, you, and other people. The absolutely things are completely unascertainable, but, they're unavoidable.

Unsure, Undefined But Unambiguous Part 2

Intisari dari ulasan sebelumnya.

"Gw ama dia seperti kakak-adik, ga ada perasaan lain"

Cinta adalah suatu rasa yang terkadang dimulai dengan kebohongan dengan sebutan "kakak-adik", meskipun sudah jelas memperlihatkan rasa yang lebih dari rasa "kakak-adik". Sebuah jalan pintas yang selalu jadikan alasan oleh sebagian kaum pria. Aku tidak memandang rendah kaumku sendiri, tapi itu terdengar seperti incest. Menurut aku itu adalah sikap yang tidak gentle. Tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya dari sejak awal.


*****************************************

Pernahkah Anda mengatakan "I love you" kepada seseorang secara special? Atau bahkan seseorang yang pernah mengatakan kepada Anda? Terus terang, aku pribadi pernah mengalami kedua hal tersebut. Tapi benarkah mengatakan "I love you" semudah kita membalikan telapak tangan? Bila iya, apakah itu hanya perasaan sesaat saja, karena "cinta" terkadang diam seribu bahasa bagaikan patung, tapi penuh dengan sensualitas. Bila tidak, benarkah itu perasaan yang sesungguhnya dan telah terpikirkan dan sebuah keputusan yang benar-benar matang?

Bait-bait yang aneh muncul dalam pikiran aku, selagi aku sedang mengerjakan sebuah project pribadi dan sangat jauh hubungannya dengan sebuah kata yang dinamakan "cinta". Project yang berupa gambar, denah atau skema. Lebih tepatnya gambar property. Tapi entah kenapa, hanya bait-bait ini yang terus mengganggu.


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Cinta sesuatu hal yang mutlak
Tapi tidak mutlak untuk digapai

Cinta sesuatu hal yang nyata
Tapi begitu buram untuk dilihat

Cinta sesuatu hal yang berdesir
Tapi begitu senyap untuk didengar

Cinta sesuatu hal yang berhembus
Tapi begitu perih untuk dirasakan

Cinta sesuatu hal yang berwujud
Tapi begitu rapuh untuk disentuh

Cinta sesuatu hal yang terstruktur
Tapi begitu rumit untuk dirangkai

Cinta sesuatu hal yang terucap
Tapi begitu kelu untuk diungkap

Cinta sesuatu hal yang manis
Tapi begitu pahit untuk dicicip

Cinta sesuatu hal yang indah
Tapi begitu sedih untuk dinikmati

Cinta sesuatu hal yang terjamah
Tapi begitu kaku untuk ditelusuri

Cinta sesuatu hal yang menantang
Tapi begitu ngeri untuk dihadapi

Cinta sesuatu hal yang terkenang
Tapi begitu kelam untuk direnung

Cinta sesuatu hal yang konyol
Tapi tidak konyol untuk ditertawakan


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Hmmm... 13 bait. Wait, wait... Bukan berarti merasakan cinta itu adalah merasakan sebuah "kesialan". Tiap-tiap bait mempunyai arti khusus dan bila dirangkai akan menjadi sebuah untaian kalimat yang unprintable. Dua pandangan mengenai arti cinta menurut pikiran dan penglihatanku. Dapatkah Anda menerka? Semoga TIDAK. Mengapa? Karena cukup aku saja yang tahu, dan juga Anda tidak mungkin dapat membaca pikiran orang lain. Tetapi bila Anda dapat melakukannya... All I just can say is "Welcome to my world".

Kejujuran dan Kedustaan, Kesucian dan Kenistaan. Benarkah itu bentuk cinta yang sebenarnya dan sering muncul tanpa alasan yang jelas dan tepat? Bila benar, mungkin itu yang mendasari aku tidak setuju dengan pepatah "cinta tidak harus memliki" atau "cinta bukan berarti memiliki".

Haaaaarch... I'm too tired and sleepy.

To be continued...

Thursday, February 23, 2006

Beethoven & Mozart Inspired Me

Allegretto-Rondo For Piano & Orchestra K386

Aku tak pernah bosan untuk mengucapkan very very very BIG THANKS to Beethoven and Mozart. Music mereka memang tidak bisa menghilangkan kesedihan dan perasaan luka yang lain, tapi dapat menghilangkan kepenatan (relaksasi), memberikan inspirasi dan membantu untuk mengeluarkan segala isi yang ada di kepala dan pikiran. Melelehkan sebongkah batu es dan mengalir seperti air.

Dari kelima WebBlog aku (terkecuali 1 alamat WebBlog yang batal), semua hal atau pikiran yang ada di kepala tercurah dalam sebuah tulisan sambil mendengarkan music mereka.

Bagi aku, music mereka masih yang ter-DAHSYAT sampai sekarang. Bukan berarti aku tidak mendengarkan music lain. Aku juga mendengarkan Old Metal, Rap and R N' B. Tapi ketiga jenis music ini untuk hal yang lain.

Apakah aku bersikap sok classic? No, negative. I'm so real

Sunday, February 19, 2006

Pilar of Character...?

Tuesday, February 14, 2006

All Sorts of Topics Part 11


Tulisan ini hanya sebuah "ngalor-ngidul" dan lanjutan dari tulisan-tulisan sebelumnya, hal-hal yang terjadi diseputar kehidupan kita. Tapi menurut aku sangat menggelitik dan tidak ada maksud untuk bersikap sok pintar...


Rencana penerbitan Playboy magazine edisi Indonesia.

Akhirnya... Hahaha, jangan langsung mengambil kesimpulan kalau aku sangat setuju. Aku mengatakan "akhirnya" karena kenapa baru sekarang terpikirkan untuk menerbitkan majalah tersebut di Indonesia. Kalau pendapat aku pribadi, penerbitan majalah tersebut antara setuju dan tidak setuju. Setuju karena pernah baca majalah tersebut dan ternyata... menarik sekali. Tidak setuju karena tindakan pemerkosaan yang sering terjadi di Indonesia selalu menjadikan hal-hal yang berbau pornografi sebagai alasan dan landasan perbuatan. Terdengar tidak berakal memang. Tapi itulah cara berpikir kebanyakan masyarakat kita.

Dengan penerbitan majalah itu juga, sebagian masyarakat berkata bahwa sangat berbeda dengan pandangan-pandangan bangsa Indonesia baik itu secara agama maupun budaya, yang mana "tameng" yang biasa dipakai adalah Budaya Ketimuran. Dan juga muncul beberapa statement kalau nantinya bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri, Indonesia sudah tidak berbudaya, moralitas bangsa kita sudah tidak ada dan lain sebagainya. Playboy against religions? Agama adalah urusan pribadi masing-masing individu, izinkanlah mereka untuk menjalankan iman mereka secara bebas, karena kita tidak bisa memaksakan orang untuk bersikap alim sebagaimana mestinya. Budaya timur dan bangsa timur? Indonesia saat ini sangat kesepian. Thailand, Filipina dan Malaysia juga termasuk bangsa timur, tetapi prostitusi bisa berjalan dengan aman dan legal. Jati diri yang bagaimana? Apakah di Indonesia dilarang adanya sex? Budaya yang bagaimana? Apakah budaya yang dianut di Indonesia melarang sex? Jadi kenapa ada istilah "banyak anak banyak rejeki"? Bukankah istilah itu secara tidak langsung menganjurkan kita untuk melakukan sex as long as you can? Moral yang bagaimana? Dalam kamus berbahasa apapun, moral tidak bertentangan dengan sex. Terkecuali kita melakukan adegan sex dengan cara paksa atau melakukannya di depan umum. Masih ada "moral" lain yang perlu dibenahi.

Kalau aku boleh mengambil kesimpulan. Kaum yang setuju dengan adanya Playboy magazine edisi Indonesia adalah kaum minoritas. Dan kaum mayoritas yang sangat tidak setuju. Jadi bisa dibilang, kita memang selalu tidak mendengarkan suara-suara minor. Dan dengan bangganya kita akan menggunakan kalimat sakti untuk membungkam suara minor... Kita Negara Pancasila dan keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah dimana kesepakatan dicapai dari hasil suara terbanyak.

Kenapa lagu (berbahasa) Indonesia sangat susah untuk Go International...?

Bagaimana mau Go International kalau struktur bahasanya saja belum jelas. Penggunan kata "dia" dan "kau" atau "kamu" dalam bait lagu. Bait pertama atau kedua menggunakan kata "dia", kemudian bait berikutnya menggunakan kata "kau" atau "kamu". Lagunya ditujukan kepada siapa...? Apakah lagu tersebut bermaksud berbicara kepada seseorang teman atau kepada subject-nya secara langsung...?

Contoh lagu 1 (lagu ini termasuk lagu favorit aku).
Kini ku mengungkapkan
Siapakah dirimu
Yang mengaku kekasih itu
Aku tak bisa memaafkanmu

Ketika malam itu
Kurela kau berada
Dengan siapa kau melewatinya
Aku tak bisa memaafkanmu

Reff:
Aku lelaki tak mungkin
Menerimamu bila
Ternyata kau mendua
Membuatku terluka
Tinggalkan saja diriku
Yang tak mungkin menunggu
Jangan pernah memilih
Aku bukan pilihan

Selalu terungkap tanya
Benarkah kini dia
Wanita yang kukenal hatinya
Aku tak bisa memaafkanmu

Tak perlu kau memilihku
Aku lelaki bukan tuk dipilih

Pada bait 1,2,3 (reff) dan 5, lagu itu jelas ditujukan kepada object-nya, tapi coba dengar atau baca pada bait 4...! Statement atau pertanyaan itu ditujukan kepada siapa...?

Contoh lagu 2.
Aku punya teman, teman sepermainan
Dimana ada dia, selalu ada aku
Dia anak manis, juga baik hati
Dia selalu ada waktu untuk membantuku
Namun aku bingung, ketika dia bilang cinta
Dan dia juga katakan tuk ingin jadi kekasihku

Reff:
Cukuplah saja berteman denganmu
Janganlah kau meminta lebih
Ku tak mungkin mencintaimu
Kita berteman saja, teman tapi mesra

Aku memang suka pada dirimu
Namun aku ada yang punya
Lebih baik kita berteman
Kita berteman saja, teman tapi mesra

Aku punya teman, teman sepermainan
Dimana ada dia, selalu ada aku
Namun aku bingung, ketika dia bilang cinta
Dan dia juga katakan tuk ingin jadi kekasihku

Pada bait 1 dan 4, terdengar seperti membicarakan seseorang kepada public, terus pada bait 2 (reff) dan 3 jelas ditujukan kepada subject-nya secara langsung.
Itulah perbedaan yang kurang diperhatikan dalam bait lagu berbahasa Indonesia. Sangat berbeda dengan lagu berbahasa Inggris. Kalau pada bait pertama menggunakan "she" or "he" or "they". Pasti bait berikutnya juga menggunakan kata "she" or "he" or "they".

Bila ada pertanyaan, seberapa besar persentasi rasa cinta Anda kepada pacar?

Jawaban klise... 50%-50%. 50% orang tua dan 50% lagi buat pacar. Bagaimana kalau orang tua masih lengkap...? Berarti persentasi kepada pacar lebih besar. Ayah 25%, ibu 25% dan pacar 50%. Tanpa disadari, kita lebih cinta kepada pacar daripada orang tua. Jadi tidak mengherankan kalau kita selalu membangkang kepada orang tua soal pacaran.

Soal kepercayaan kepada orang lain.

Kita selalu mendengar pepatah "Don't trust nobody", "Don't trust anyone", "Trust no one", etc.
Dapatkah orang yang menganut quotes diatas untuk dipercaya? Menurut aku... No, NEGATIVE. Bagaimana kita bisa percaya kepada orang yang tidak percaya akan orang lain? Sesuatu hal yang nonsense.
A person who trusts no one can't be trusted.

Bagaimana menurut Anda, bila ada seseorang yang tidak capable menurut Anda dan dia memberikan nasihat...?

Saran aku, terima dan dengarlah...! Karena dalam hal nasihat dan saran... "Dengarlah apa isi perkataan dan kalimatnya, jangan melihat orangnya". Bagaimana orang yang tidak pernah mengalami sesuatu hal, memberitahu kepada orang lain mengenai hal yang belum pernah tersentuh...? Sangat kurang logis.

Contoh kasus.
Seseorang yang sering atau pernah minum alcohol atau menggunakan drugs. Dan dia menasehati Anda untuk jangan pernah menyentuhnya. Terimalah saran itu, karena dia tahu benar dampak negative dari barang-barang tersebut dan tahu benar bahwa untuk menghilangkan kebiasaan it's not that easy seperti membalikan telapak tangan. Don't ever say "Wah, dia aja sering minum alcohol, malah bilangin gw untuk ga minum".

Mengapa TV serials Amerika lebih menarik daripada sinetron?

Karena TV Serials Amerika lebih lekat dengan kehidupan sehari-hari mereka, beda dengan sinetron yang penuh dengan dunia hayalan dan buaian. Tapi... mungkin juga sebagian besar masyarakat Indonesia lebih cocok dengan dunia halusinasi. Contohnya saja, telenovela selalu booming.

Compare yang sangat tidak beralasan.

Kita sering mendengar masyarakat membandingkan Indonesia dan USA. Menurut aku ini tidak manusiawi, sangat-sangat keji dan tidak berperikemanusiaan. Apakah pantas Indonesia dibandingkan dengan USA...? Dalam soal langkah, USA lebih maju 1000 langkah didepan Indonesia. Kalau misalnya 10 tahun kedepan, Indonesia bisa mencapai langkah USA yang sekarang, coba bayangkan berapa langkah USA saat itu...? 1000 x 10 = 10,000 langkah. Cara berpikir mereka saja sangat berbeda dengan kita masyarakat Indonesia. Alangkah lebih arif dan bijak kalau kita membandingkan Indonesia dengan Singapore atau Malaysia. Kedua negara tersebut bisa dibilang seumur dengan Indonesia, tapi hampir dalam segala hal, mereka lebih maju.

Indonesia... Westernisasi atau Modernisasi...?

Menurut aku westernisasi, soalnya apa yang dilakukan oleh dunia barat, pasti ditiru. Kita tidak membuat sesuatu hal yang baru atau belum bisa membuat sesuatu trade mark yang akan ditiru oleh negara lain. Indonesia saat ini belum bisa menjadi negara trend setter.

Di Indonesia biaya internet bisa dikatakan masih sangat mahal.

Apabila internet murah, kemungkinan besar kita tidak akan menjumpai orang lalu-lalang di jalan, karena semua akan ber-internet ria di dalam rumah masing-masing.

Menurut Anda, apakah wartawan Indonesia sudah bersikap profesional...?

Menurut aku belum. Soalnya apabila ada artis yang mengatakan "No comment", mereka para wartawan langsung bersikap tidak friendly dan protes mengatasnamakan PWI. Masih ingat dengan sikap Miss No Comment Desy Ratnasari...? Coba bayangkan apabila wartawan Indonesia mencari berita mengenai seputar artis luar negeri secara langsung...? Kemungkinan besar mereka akan didamprat dan para wartawan Indonesia akan cemberut dengan wajah yang berlipat-lipat. Wartawan adalah sebuah pekerjaan incredible. Itulah mengapa hanya orang pilihan yang bisa melakukannya. Mencari sebuah berita seputar celebs dengan konsekuensi akan dipukul atau dicacimaki oleh celeb yang bersangkutan. Contohnya wartawan atau paparazzi yang pernah dipukuli oleh George Clooney.

Rhoma Irama selalu protes dengan goyangan hot dan sangat menggebu-gebu soal UUD Pornografi dan Pornoaksi.

Apa karena dia sadar tidak ada bakat untuk bergoyang. Kalaupun dia memaksa untuk bergoyang hot diatas panggung, sudah pasti botol, sendal atau sepatu melayang ke atas panggung.

Kenapa Sarah Azhari yang bertubuh bahenol menjadi artis...?

Karena kalau dia tidak bertubuh bahenol dan menjadi artis, kemungkinan besar namanya akan berganti menjadi Salah Arahan.

These days... anak muda lebih sering menggunakan pepatah berbahasa Inggris, mengapa demikian...?

Kemungkinan besar, pepatah berbahasa Indonesia sudah tidak cocok dengan kehidupan zaman sekarang.
Contoh:
Sekali Dayung, 2 atau 3 Pulau Terlampaui.
Anak muda zaman sekarang sudah malas mendayung, tapi mau langsung melampaui 5 pulau sekaligus. Hal ini disebut instant.

Habis Gelap, Terbitlah Terang.
PLN sudah masuk sampai ke pelosok daerah. Buat apa susah-susah menunggu matahari terbit untuk penerangan...?

Tidak Ada Rotan, Akarpun Jadi.
Anak muda mana yang sanggup hidup di hutan dalam waktu yang lama...?

Biar Lambat Asal Selamat.
Anak muda yang menganut pepatah ini pasti dijuluki "lemot" atau "lelet". Cepat dan Tepat lebih cocok untuk zaman sekarang.

Seperti Duri Dalam Daging.
Kalau makan steak, jangankan ada duri, dagingnya agak keras saja pasti sudah protes dan marah-marah.

Wajahmu Bagaikan Rembulan.
Maksudnya jerawatan ya...? Anak muda zaman sekarang, tumbuh satu jerawatpun pasti langsung panik dan pergi ke salon buat facial.

Raihlah Cita-Citamu Setinggi Langit.
Anak muda zaman sekarang sudah tahu bahwa langit tidak berujung. Kuliah terus-menerus juga membosankan, menghabiskan uang dan tidak ada lagi waktu buat clubbing atau kongkow bersama teman di cafe atau mall.

Cintailah aku apa adanya...

Yah, aku mencintai mobilmu, apapun warnanya
Yah, aku mencintai depositomu, berapapun bunganya
Yah, aku mencintai rumahmu, berapapun kamarnya
Yah, aku mencintai hobby-mu, liburan kemanapun aku akan ikut
Yah, aku mencintai makanan kesukaanmu, restoran Perancis boleh juga tuh...

To be continued...

Like I said before, aku tidak bermaksud untuk sok pintar dan tulisan diatas hanya lelucon belaka dan tidak ingin menyinggung perasaan. Ini hanya sebuah wild side dari pikiran aku sendiri dan tidak ada maksud untuk mencari sebuah sensasi, karena sensasi adalah salah satu perbuatan negative.

Friday, February 10, 2006

Arghhhh... Stuck Up!

My mind is so fussy, is hard to concentrate but I try so hard. I'm just not going today. I'm really sick and I think I'm catching a cold right now. I have fever fever fever in my damn blood. I'm getting a very bad fever. It seems I'm too lazy like hell to take a bath. Oh, No-No-No. I'm not hydrophobia.

Wednesday, February 08, 2006

Bitter and Sarcastic

The difference between ignorance, apathy and sarcastic? I don't know, and I couldn't care less. If I seem to give a damn, please tell me. I would hate to be giving the wrong impression.

I've given up the search for reality; now I'm just looking for a good fantasy.

Get your mind out of the gutter - it's blocking my view.
I've had a perfectly wonderful evening. But this wasn't it.
In man's struggle against the world, bet on the world.
When you check out, if spent shell casings aren't littered around your feet, you didn't check out right.
If you can't say anything nice, then at least have the decency to be vague.

If you're one in a million, there are six thousand people exactly like you.

Tuesday, February 07, 2006

True Friends and Hypocrisy Part 3

Intisari dari ulasan sebelumnya.

Part 1.
Menurut pemikiran aku, "kemunafikan" muncul karena adanya pertentangan atau kontradiksi antara keinginan hati dan pikiran, bukan karena kehendak dari kedua hal tersebut. Dan bersikap munafik tidak selamanya buruk dan bukan hanya suatu kebohongan besar. Meskipun dalam kamus berbahasa apapun, munafik berarti sifat negative. Tetapi itu semua tergantung dari pemikiran dan dari sisi/sudut mana cara kita memandangnya.

Part 2.
Terkadang bersikap munafik sangat diperlukan dalam hal persahabatan. Karena tidak semua dari segala sikap dan pikiran seorang teman cocok dengan sikap dan pikiran kita. Demi persahabatan, terimalah beberapa hal dari teman yang mungkin itu adalah suatu kelemahan yang tidak perlu diributkan atau diperdebatkan. Biarkanlah berjalan apa adanya dan biarkan jua waktu yang menjawab dan mengatakan yang sesungguhnya. Silence is one of the hardest arguments to refute and the perfect expression of scorn in a relationship, sometimes.

*****************************************

Intro:
Beberapa bulan/minggu/hari belakangan ini, aku bersikap seolah-olah menjadi orang yang sangat munafik. Atau apakah benar aku memang orang yang munafik? Aku rasa tidak. I'm so real. Tapi, ada kebingungan dan kegamangan di hati dalam menilai hal ini. Atau apakah memang semua insan mempunyai bibit sifat munafik dan yang membedakannya hanya kadarnya saja? Seberapa besar kadar kemunafikan yang ada pada diri aku? Who knows...? The God does!

Kalau aku boleh menghakimi dan menilai diri sendiri, aku bukanlah orang yang munafik dan jauh dari sifat itu. Mengapa demikian? Karena aku berpegang teguh pada penilaian seorang teman. Dia mengatakan "kamu tidak bisa menipu aku, semua kesedihanmu bisa terpancar dari mata". Meskipun ada juga teman yang pernah bilang "kamu seorang yang sangat pintar dalam menyembunyikan kegalauan hati". Pernyataan ini tidak berlaku apabila aku dalam keadaan panik yang sangat.

Yah, memang benar adanya. Aku selalu berusaha menyembuyikan kesedihan dengan senyum, tawa dan nyanyian.

Tersenyumlah kepada dunia,
walau hati hancur luluh lantah.
Tertawalah kepada dunia,
walau air mata berderai.
Bernyanyilah kepada dunia,
walau tak ada yang mendengarkan.

Kenapa aku, Anda, kalian atau siapapun perlu menyembunyikan kepedihan atau kesedihan? Jawabannya seperti judul diatas "Munafik Demi Kebahagiaan Orang Lain". Aku beranggapan, orang lain tidak perlu tahu mengenai kesedihan yang aku rasakan, yang perlu mereka tahu bahwa aku sangat bahagia. That's all.

Memperlihatkan kesedihan yang menyangkut hal-hal pribadi kepada orang lain, itu sama saja mengatakan sambil berteriak didepan umum bahwa kita adalah orang yang sangat lemah. Tapi terus terang, aku juga pernah beberapa kali berbuat hal yang demikian, memperlihatkan kesedihan didepan teman dan itu menjadikan inspirasi untuk menulis Blog ini dan menarik kesimpulan bahwa aku termasuk orang yang lemah. Aku tidak mau membela diri dengan mengatakan "aku hanya manusia biasa". Statement ini aku rasa tidak perlu dijelaskan lebih lanjut, karena aku sudah pernah mengulasnya di Blog sebelumnya dalam judul A Human is Still A Human - Not The Something Something. Tetapi untuk sekedar mengingatkan, pada ulasan tersebut aku menulis...

Intisari dari A Human is Still A Human - Not The Something Something.
Kita adalah manusia biasa dan sampai kapanpun kita tetap menjadi seorang yang "manusia biasa". Anak kecil-pun tahu bahwa kita bukanlah seorang Malaikat, apalagi Tuhan. Seingat aku, aku belum pernah menutupi kesalahan dengan statement "Aku ini hanya manusia biasa", karena kesalahan-kesalahan yang aku perbuat murni hanya dapat dilakukan oleh seorang manusia yang biasa. Tetapi aku tidak menyangkal statement yang mengatakan bahwa manusia tak luput dari kesalahan atau no one can avoid making a mistake. Pada suatu ketika aku mengalami keributan kecil dengan sesesorang dan dia mengatakan "I am just a human being, jadi wajar saja kalau kerjaan ini banyak yang salah". Dan aku berkata "Aku tidak pernah dan tak akan pernah menganggap kamu sebagai seorang Malaikat atau Tuhan, jadi jangan gunakan kata-kata yang stupid itu untuk menutupi kesalahanmu". Terimalah kesalahan sendiri dengan cara manusia, jangan menjadikan kata "manusia" sebagai alasan. Be gentle!

Hmmm... Kembali ke topic semula.
Menyembunyikan kesedihan didepan teman kadang diperlukan agar suasana yang mungkin happy tidak berubah menjadi suasana yang kelam dan suram. Apakah ada penyesalan dalam hati apabila hal itu terjadi? Untuk diri aku sendiri, jelas ada. Tidak memperlihatkan kesedihan didepan teman bukan berarti kita tidak membutuhkan seseorang untuk mencurahkan dan berbagi segala permasalahan yang ada, pernah aku tulis dalam What Can Friends Do To Make You High Part 1 & 2 (Ending). Pada tulisan saat ini aku tidak ingin membahas hal tersebut biar tetap konsisten dengan judul "True Friends and Hypocrisy" dan isi tulisan tidak melebar jauh. Dan cukup sekali saja aku keluar dari topic sebenarnya. Satu - masih dimaafkan, Dua - sudah keterlaluan, Tiga - ada baiknya aku berhenti menulis di WebBlog yang selama ini menjadi hobby yang tersembunyi tapi menyenangkan.

Terkadang juga diperlukan dalam situasi dan kondisi dimana seorang teman, saudara atau siapapun memerlukan seseorang yang dapat men-suppport mereka. Menjadi bunglon mengasyikan juga dan tidak melanggar hukum adat atau UUD 45. Disaat seorang teman yang bersedih dan saat itu juga kita merasakan hal yang sama, menurut aku ini adalah the Golden Time untuk menilai sejauh mana kita dapat bersikap munafik demi kebahagiaan orang lain. Perlihatkanlah wajah yang -I'm all fine- dan berkata "Cheers up" untuk meluluh lantahkan dan meleburkan kesedihan yang ada dihati mereka. Terkadang juga diperlukan dalam keluarga, karena keluarga bisa dibilang terlalu rapuh untuk masalah ini. Keluarga mudah khawatir, risau dan panik apabila ada seorang dalam anggota keluarga yang mengalami kesedihan. Tapi satu hal, bersikap seperti itu bukan berarti suatu sikap yang sok pahlawan. Melainkan untuk mem-balance suatu sikon dimana idealnya ada (+) dan (-). Coba bayangkan apabila relationship hanya ada (-) dan (-), semua sedih dan apa yang akan kita lakukan? Menangisi kepedihan bersama-sama? Sungguh memilukan! Bagaimana antara (+) dan (+)...? Mungkin kita atau dia hanyalah seorang teman biasa, dimana tidak ingin saling tahu mengenai pribadi masing-masing dan hanya menilai dan melihat dari sisi luarnya saja.

Kepedihan dan kemunafikan, dua hal yang sangat kontradiktif tapi dapat disatukan. Kepedihan tersembunyi dibalik kemunafikan. Wajarkah? Menurut aku sangat... sangat wajar, tapi dapat disebut sebagai One of The Ironies of Life. Tapi itu semua tergantung dari sudut mana Anda menilai. Dapatkah seorang True Friend mengetahui bahwa kita sedang dalam kondisi "kemunafikan"? Apakah dia bisa mengetahui dari pribadi kita yang biasanya periang menjadi pendiam? Kalau hal ini dijadikan alasan, sangatlah tidak logis. Sebab setiap orang kadang kala butuh kesendirian. Melalui feeling kah? Bagaimana seseorang dapat membaca apa yang kita rasakan? Adakah media untuk hal tersebut? Bila ada, media apa? Dari pancaran dan sinar mata kah? Mungkin juga, tapi sebuah pandangan bisa berarti berjuta makna. Hati ke hati kah? Bukankah hati ke hati maksudnya berbicara secara langsung dan mengutarakan isi hati masing-masing secara to the point? Dan dalam permasalahan ini kita belum membicarakan kepedihan, kesedihan atau kegalauan yang kita rasakan kepada seorang teman dan masih dalam sikap "kemunafikan".

Bilamana ada seseorang yang dapat membaca kepedihan, kesedihan atau kegalauan yang kita alami meskipun kita menyembunyikan dengan sangat rapat, maka dia pantas mendapat julukan... *TRU3 Friend*. Apapun dan bagaimanapun caranya dia mengetahuinya... Aku hanya bisa bilang, probably it is... A mistery of friendship and in adversity we know our friends.

Why did I spell tru3 friend and not truE friend? In my own book or mind it means... Character, Attitude and Habit. The three kinds of "body languages" that's how you know who your friends are.

.^.The End.^.

*****************************************

(Kamus) Munafik: Suatu sikap yang terlihat suci, senang, suka, benci dan sebagainya, tetapi sebenarnya tidak.

Note: Aku bukan seseorang yang menentang kodrat dari makna atau arti munafik yang sebenarnya. Tapi ini hanya sebuah pandangan dari "wild side" aku mengenai sesuatu hal, dan menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang berbentuk tiga dimensi. Once again, apabila ada yang tersinggung dengan tulisan ini... I'm sorry and I could care less because this article based on my own life story.

Monday, February 06, 2006

Boring Day

Hmmm... Hari ini benar-benar membosankan! Rutinitas yang tidak pernah berubah.

I hate mondays.

Saturday, February 04, 2006

The Depth of Interest in Heart


Intro:

Dapatkah aku mencintai orang yang membenciku?
Dapatkah aku membenci orang yang mencintaiku?

Apakah aku menyayangi orang yang mencintaiku?
Apakah aku mencintai orang yang menyayangiku?

*****************************************

Symphony No.9 in D Minor

Cinta...
Cinta datang dan pergi
Cinta datang, hati bersenandung
Cinta pergi, hati menangis

Dia diharapkan, dia tidak datang
Dia tidak diharapkan, dia datang
Dia diharapkan dan tidak diharapkan, dia pergi
Dia dilupakan, sebuah kenangan pahit?

Cinta bisa berbuat apa saja
Cinta bisa membuat kita terlena
Cinta bisa membuat kita munafik
Cinta memang dahsyat

Kebencian bukan awal dari cinta
Kebencian tidak diakhiri oleh cinta
Kebencian adalah suatu penyamaran
Penyamaran dari perasaan sesungguhnya

Cinta dimulai dari cinta itu sendiri
Cinta adalah sebuah perasaan
Cinta adalah sebuah pendengaran
Cinta begitu rumit dan pelik

Mengenal cinta...
Seperti badai yang tidak bisa ditebak
Kemana dia akan menuju
Rasakan dan dengarkanlah, jangan ditebak!

###################################

Concerto For Piano & Orchestra No.5

Sayang dan cinta
Dua rasa yang berbeda
Perbedaan yang sangat tipis
Tipis sampai bisa membingungkan

Sayang...
Perasaan ingin memiliki dan dimiliki
Perasaan tanpa komitmen
Tanpa ada niat saling menyakiti

Cinta...
Perasaan ingin memiliki dan dimiliki
Perasaan dengan komitmen
Suatu hari akan saling menyakiti

Kapankah rasa sayang itu muncul?
Perlu waktu yang lama
Kapankah rasa cinta itu muncul
Detik inipun bisa

Kapankah rasa sayang berakhir?
Rasa itu tak akan berakhir
Kapankah rasa cinta berakhir?
Apabila rasa itu sudah hambar

*****************************************

Mengapa aku memberi judul seperti lagu Beethoven...? Karena tulisan diatas muncul dengan tiba-tiba setelah aku mendengarkan lagu-lagu tersebut. Cinta adalah sesuatu yang classic, tapi tak akan pernah mati. Sama halnya seperti classical music. Classical music memang fenomena. Banyak hal yang bisa muncul dalam pikiran dengan sendirinya.

Guess The Unguessable

Oh iya... Masih merujuk dari Blog aku sebelumnya. Sampai saat ini belum ada yang tahu dan bisa menebak apa arti dan maksud dari "OneToZero" yang sering sekali aku gunakan. Bukan "OneFromZero" atau lainnya.

Ada beberapa Bloggers yang pernah messaged or emailed aku mengenai arti "OneToZero". Tapi semuanya salah, soalnya mereka mengartikannya secara "dictionary". Hahahaha... That's kinda unguessable.

Prolly... only God and I know what does that mean.

Wednesday, February 01, 2006

What To Do... To Get Rid Of My Laziness

Beberapa minggu belakangan ini, aku merasa sedikit kehampaan. Sering bingung apa yang harus dilakukan meskipun punya schedule yang pasti dan mesti dilakukan. Tapi memulainya dipenuhi dengan perasaan yang sangat malas. Atau mungkin didiri aku memang sudah ada bibit malas yang imposible dihilangkan.

Apa-apa lazy, itu-itu lazy, ini-ini lazy... Segalanya serba LAZY.